Senin, 27 April 2015

CONTOH ASKEP CRANIOTOMI



 ASUHAN KEPERAWATAN HARI KE 2 PADA TN. E(28 TAHUN) PADA GANGGUAN   
SISTEM PERSARAFAN DENGAN POST CRANIOTOMI DI RUANG NCCU
RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG PROV. JABAR


1.   Pengumpulan Data
a.   Biodata
1)   Identitas klien
Nama                                  : Tn “E
Usia                                    : 47 tahun
BB                                     : 70 kg
Jenis kelamin                      : Laki-laki
Pekerjaan                            : wiraswasta
Pendidikan                          :
Agama                                : Islam
Suku/bangsa                       : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk RS              : 08Januari 2015
Tanggal pengkajian             : 9 Januari 2015 jam 10.00 WIB
NO reg medik                      :15060033
Ruangan                             : NCCU
Diagnose medik                  :Post Craniotomy evakuasi a/i scvere DIH + EDH
Alamat                                : Jln. Kebon sari
2)   Identitas penanggung jawab
Nama                                  : NyD
Usia                                    : 46 tahun
Jenis kelamin                      : perempuan
Pendidikan                          :
Pekerjaan                            : IRT
Hubungan dengan klien       : Istri
Alamat                                : SDA
b.  Riwayat kesehatan
1.   Keluhan utama : -
2.   Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang di RSHS ruang gawat darurat medical bedah dengan keluhan utama penurunan kesadaran, klien mengalami kecelakaan motor dan kepala terbentur di aspal, muntah 1x dan perdarahan ditelinga kiri, tidak ada kejang klien nampak penurunan kesadaran dengan GCS E2M4V2
3.   Riwayat kesehatan dahulu
Menurut pengakuan keluarga klien pernah kecelakaan 4 tahun yang lalu
4.   Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak mempunyai penyakit turunan seperti hipertensi, DM dan penyakit lainnya.
c.   Pemeriksaan fisik
1.     Keadaan umum       : lemah
2.     Tanda-tanda vital     : TD      :112/60
   S       :380
N          : 88x/menit
RR        : 22 x/ menit
3.     Antropometri           :  TB     : 175 cm
   BB     : 70 kg
4.     Pemeriksaan fisik
a.     Kepala
Bentuk kepala mesoseval, keadaan kulit kepala klien kotor, terdapat luka post Craniotomy
b.    Mata
Bentuk kedua mata simetris, konjungtiva merah mudah, sklera anikterik
c.     Hidung
Bentuk hidung proporsional, tidak terdapat sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan terpasang ventilato, NGT.
d.    Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan , kedua telinga bersih, fungsi pendengaran tidak terkaji karena klien mengalami penururan kesadaran
e.     Mulut
Bentuk bibir simetris, warna bibir pucat, keadaan mulut kotor dan bau terpasang ETT dan OPA
f.      Leher
Bentuk leher simetris, keadaan bersih, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
g.    Dada
Bentuk dada simetris, perkembangan paru seimbang, terdapat bunyi nafas tambahan, pernafasan 22 x/ menit, tidak terdapat kelainan bentuk dada, terpasang elektroda kardiogram.
h.    Abdomen
Bentuk datar, keadaan bersih, bising usus 8x/menit
i.      Genetalia
Terpasang kateter
j.      Ekstremitas
a.     Ekstremitas atas bentuk simetris kiri dan kanan , terpasang infus RL
b.    Ekstremitas atas bentuk simetris kiri dan kanan, keadaan kulit bersih, dan terdapat luka pada bagian betis kiri.
c.     Kekuatan otot
2               2
2               2

d.      Kebutahan dasar ( 11 pola fungsi Gordon )
1.   Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Tidak terkaji klien mengalami penurunan kesadaran
2.   Pola nitrisi
     Makan klien pada saat di RS klien diet susu melalui selang NGT   dengan frekuensi 6 x perhari, dan sebelum dirawat di  RS tidak dilakukan pengkajian karena klien  mengalami penurunan kesadaran.
3.   Pola eliminasi
        Selama klien di rawat di RS frekuensi BAKnya 150-200 cc/ jam, warna kuning, sebelum sakit tidak dilakukan pengkajian karena klien mengalami penurunan kesadran.
4.   Pola tidur dan istrahat
     Tidak dikaji karena klien mengalami penurunan kesadaran
5.   Pola aktivitas dan latihan
        Menurut  keluarga klien sebelum sakit hari-harinya kerja dihotel.
6.   Pola persepsi kognotif
  Tidak terkaji karena klien mengalami penurunan kesadran 
7.   Pola persepsi dan konsep diri
     Tidak terkaji karena klien mengalami penurunan kesadran
8.   Pola peran hubungan dengan sesama
     Tidak terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran
9.   Pola koping toleransi terhadap stress
     Tidak terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran
10.Pola reproduksi dan seksualitas
     Tidak terkaji karena klien mengalami penururan kesadaran.
11.Pola nilai dan kepercayaan
     Tidak terkaji karena klien mengalami penurunan kesadaran

e.      Data penunjang
a.   Pemeriksaan laboratorium
Tanggal
Laboratorium
Hasil
Nilai Rujukan
Kamis, 8januari 2015
Darah rutin:
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
GDS
Ur
Kr
Na
K
Ca
Pco2
Po2
Hco3
Tco3

14,1 gr/dl
12800 /mm3
215.000 /mm3
31 %
171
24
0,28
143
3,6
4,60
7,403
181,0
16,3
-5,9

L : 13,5-17,5
H : 5.000-14.5000
TR  : 150.000-450.000
L  : 40-52
70-100
10-50 mg/mol
0,6-1,1 mg/mol
135-147 meq/l
3,6-5,4 mr/l
8,1-10,4 mg/100ml




b.  Teraphy
Jenis Terapi
Rute Terapi
Dosis
Waktu (jam)
Ceftriaxone
Kalnex
Vit C
Ranitidine
gentamicyn
paracetamol
manitol
omz
ceftazidin
levofloxacin
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
1 x 1 gr
3 x 50 mg
3 x 1 amp
3 x 1amp
2 x 80 mg
4 x 1 gr
4 x 100 cc
1 x 1 gr
3 x 1 gr
4 x 1 gr
20
09 17 01
09 17 01
09 17 01
09 21
09 15 21
09 15 21
16
12 20 04
15 21 03


ANALISA DATA
No.
Hari/ Tgl
Data
Etiologi
Problem
1.
Jumat 09 januari 2015
Ds:
Do:
1. klien tampak   gelisah
2. kesadaran stuppor koma.

Cedera kepala

Kerusakan sel otak
 

Aliran darah ke otak
 

O2    gangguan metabolisme

Asam laktak

Perdarahan, hematoma

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan perfusi jaringan serebral
2.
Minggu, 11 januari 2015
Ds:
Do:
1.suara nafas terdengar ronchi.
2. terdapat akumulasi    sekret
3. pernafasan 20x/menit.
4. terpasang ETT


1.      
Penumpukan secret

Ekspansi dada menurun
 

Ventilasi tidak adekuat
 

Kesulitan untuk bernapas

Sesak napas

 

Bersihan jalan napas tidak efektif
Bersihan jalan nafas tidak efektif
3.

Ds :
1.     Terdapat luka craniotomi.
2.     Suhu tubuh teraba panas 380C
3.     Leukosit 12.800/mm3
Terdapat luka kraniotomi

Sebagai jalan masuknya bakteri
 

Daya tahan tubuh menurun

Resiko infeksi
Resiko infeksi

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien     : Tn: E                                      Ruangan           : NCCU
No. Reg            : 15060033                                Dx medis          : post craniotomy
No. Dx
Diagnosa keperawata
1.
2.
3.
Gangguan perfusi jaringan serebral b/d trauma kepala
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya secraet
Resiko infeksi b/d adanya luka post op Craniotomy

INTERVENSI KEPERAWARAN
Tgl / waktu
No. Dx
Tujuan & kriteria hasil
Intervensi Keperawatan
Rasional
9 januari 2015
Jam 10:00
1.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan tidak ada gangguan perfusi jaringan dengan kriteria hasil:
1.kesadaran membaik
2.luka membaik
1.monitoring TTV klien perjam

2. monitor status neurologi

3. posisikan kepala klien head up 300
4. kolaborasi pemberian manitol sesuai therapi
1. untuk mengetahui keadaan umum klien.
2. mengetahui adanya resiko peningkatan TIK
3. membantu dalam mengurangi TIK
4. manitol berfungsi untuk mencegah peningkatan TIK
11 januari 2015
Jam 11:00
2.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil :
1.klien dapat bernafas dengan baik tanpa dibantu denagan alat
2.peningkatan kesadaran
1. monitor status respirasi

2. bebaskan jalan nafas

3. auskultasi suara nafas


4. berikan oksigen
sesuai program
1. mengetahui kepastian bersihan jalan nafas
2. membantu klien dalam bernafas
3. untuk mengetahui adanya sekret


4. agar kebutuhan oksigen terenuhi
11 januari 2015
Jam 13:00
3.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24  klien diharapkan tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil:
1.tidak menunjukkan adanya tanda infekssi
2.tidak terjadi infeksi
1. monitir TTV


2. lihat luka post op Crniotomi dan balutan


3. lakukan cuci tangan yang baik dan lakukan
perawatan luka
4. kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi

1.untuk mengetahui keadaan umum pasien
2.untuk melihat adanya tanda-tanda terjadinya infeksi
3.mencegah terjadinya infeksi

4. pemberian antibiotk tujuannya untuk menurunkan mikro organisme dan menurunkan penyebaran dan perkembangan mikro organisme pada luka

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien     : Tn. E                                      Rungan             : NCCU
No. Reg            :15060033                                 Dx. Medis         : post Craniotomy
Tgl / waktu
No. Dx
Imlementasi Keperawatan
Respon Klien
9 januari 2015
Jam 10:00
1.
1.memonitor TTV klien perjam



2. memonitor status neurologi

3.meposisikan kepala klien head up 300

4. mekolaborasi pemberian manitol sesuai therapi
1. TTV  klien dalam batas normal di tandai dengan N : 88x/menit TD: 112/60  mmHg RR: 22x/menit
2. tidak ada tanda-tanda peningkatan  TIK
3. tidak terjadi peningkatan TIK
4. tidak terjadi peningkatan TIK
11 januari 2015
Jam 11:00
2.
1. memonitor status respirasi

2.mebersihan jalan nafas dengan cara melakukan suction
3. mengauskultasi suara nafas

4. memberikan oksigen sesuai program terpasang ventilator
1. respirasi klien dalam batas normal 22x/menit
2. tidak terdengar adanya suara ronchi atau  secret
3. tidak terdengar adanya suara ronchi atau  secret
4. saturasi oksigen 99%
11 Januari 2015
Jam 13:00
3.
1. memonitor suhu tubuh klien
2. melihat luka post op Crniotomi dan balutan
3. melakukan cuci tangan yang baik dan lakukan perawatan luka.
4.mengkolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
1. suhu tubuh klien 380C
2. keadaan balutan lembab
 Basah.
3. keadaan balutan bersih

4. ceftiaxone 1gr IV


EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasian     : Tn. E                                      Ruangan           : NCCU
No. Reg            : 15060033                                Dx medis          : Post Kraniotomy
Tgl / waktu
No. Dx
Evaluasi keperawatan
9 januari 2015
Jam 10:00
1.
S :
O : klien masih mengalami penurunan kesaranran
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi keperawatan( 1,2 dan 4 )
11 januari 2015
Jam 11:00
2.
S :
O : tidak terdengar suara ronchi dipernafasan,
      RR : 22 x / menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi keperawatan ( 1, 2 dan 3 )
11 januari 2015
Jam 13:00
3.
S :
O : keadaan luka belum kering
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi keperawatan ( 2, 3 dan 4 )

2 komentar:

  1. Top 10 Hypoallergenic Titanium Earrings & Polished
    Top 10 Hypoallergenic Titanium Earrings stainless steel vs titanium apple watch & Polished tittanium Top aluminum vs titanium 10 Hypoallergenic Titanium Earrings microtouch trimmer & Polished Long Handle Earrings, Polished Earrings, 2017 ford fusion hybrid titanium and Polished Long

    BalasHapus