ASUHAN KEPERAWATAN HARI KE 2 PADA TN. E(28 TAHUN) PADA GANGGUAN
SISTEM PERSARAFAN DENGAN
POST CRANIOTOMI DI RUANG NCCU
RSUP
DR HASAN SADIKIN BANDUNG PROV. JABAR
1.
Pengumpulan
Data
a.
Biodata
1) Identitas
klien
Nama : Tn “E”
Usia : 47 tahun
BB :
70 kg
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :
wiraswasta
Pendidikan :
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal masuk RS : 08Januari 2015
Tanggal pengkajian : 9 Januari 2015 jam 10.00
WIB
NO reg medik :15060033
Ruangan : NCCU
Diagnose medik :Post
Craniotomy evakuasi a/i scvere DIH +
EDH
Alamat : Jln. Kebon sari
2) Identitas
penanggung jawab
Nama : Ny “D”
Usia : 46 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan :
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : SDA
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan
utama : -
2. Riwayat
kesehatan sekarang
Klien datang di RSHS ruang gawat darurat medical bedah
dengan keluhan utama penurunan
kesadaran, klien mengalami kecelakaan motor dan kepala terbentur di aspal,
muntah 1x dan perdarahan ditelinga kiri, tidak ada kejang klien nampak penurunan
kesadaran dengan GCS E2M4V2
3. Riwayat
kesehatan dahulu
Menurut pengakuan keluarga klien pernah kecelakaan 4 tahun yang lalu
4. Riwayat
kesehatan keluarga
Keluarga
klien tidak mempunyai penyakit turunan seperti hipertensi, DM dan penyakit
lainnya.
c.
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum :
lemah
2. Tanda-tanda vital :
TD :112/60
S :380
N : 88x/menit
RR : 22 x/ menit
3. Antropometri : TB :
175 cm
BB :
70 kg
4. Pemeriksaan fisik
a.
Kepala
Bentuk
kepala mesoseval, keadaan kulit kepala klien kotor, terdapat luka post
Craniotomy
b.
Mata
Bentuk
kedua mata simetris, konjungtiva merah mudah, sklera anikterik
c.
Hidung
Bentuk
hidung proporsional, tidak terdapat sekret, tidak ada tanda-tanda peradangan
terpasang ventilato, NGT.
d.
Telinga
Bentuk
telinga simetris kiri dan kanan , kedua telinga bersih, fungsi pendengaran
tidak terkaji karena klien mengalami penururan kesadaran
e.
Mulut
Bentuk
bibir simetris, warna bibir pucat, keadaan mulut kotor dan bau terpasang ETT
dan OPA
f.
Leher
Bentuk
leher simetris, keadaan bersih, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
g.
Dada
Bentuk
dada simetris, perkembangan paru seimbang, terdapat bunyi nafas tambahan,
pernafasan 22 x/ menit, tidak terdapat kelainan bentuk dada, terpasang
elektroda kardiogram.
h.
Abdomen
Bentuk
datar, keadaan bersih, bising usus 8x/menit
i.
Genetalia
Terpasang
kateter
j.
Ekstremitas
a. Ekstremitas atas bentuk simetris kiri dan kanan ,
terpasang infus RL
b. Ekstremitas atas bentuk simetris kiri dan kanan, keadaan
kulit bersih, dan terdapat luka pada bagian betis kiri.
c. Kekuatan
otot
2 2
2 2
d.
Kebutahan dasar ( 11 pola fungsi Gordon )
1.
Pola
persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Tidak terkaji klien
mengalami penurunan kesadaran
2. Pola nitrisi
Makan klien
pada saat di RS klien diet susu melalui selang NGT dengan frekuensi 6 x perhari, dan sebelum
dirawat di RS tidak dilakukan pengkajian
karena klien mengalami penurunan
kesadaran.
3.
Pola
eliminasi
Selama klien
di rawat di RS frekuensi BAKnya 150-200 cc/ jam, warna kuning, sebelum sakit
tidak dilakukan pengkajian karena klien mengalami penurunan kesadran.
4.
Pola
tidur dan istrahat
Tidak dikaji
karena klien mengalami penurunan kesadaran
5.
Pola
aktivitas dan latihan
Menurut keluarga klien sebelum sakit hari-harinya
kerja dihotel.
6.
Pola
persepsi kognotif
Tidak terkaji
karena klien mengalami penurunan kesadran
7.
Pola
persepsi dan konsep diri
Tidak terkaji
karena klien mengalami penurunan kesadran
8.
Pola
peran hubungan dengan sesama
Tidak terkaji
karena klien mengalami penurunan kesadaran
9.
Pola
koping toleransi terhadap stress
Tidak terkaji
karena klien mengalami penurunan kesadaran
10.Pola reproduksi dan seksualitas
Tidak terkaji
karena klien mengalami penururan kesadaran.
11.Pola nilai dan kepercayaan
Tidak terkaji
karena klien mengalami penurunan kesadaran
e.
Data
penunjang
a.
Pemeriksaan
laboratorium
Tanggal
|
Laboratorium
|
Hasil
|
Nilai Rujukan
|
Kamis, 8januari 2015
|
Darah rutin:
Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
GDS
Ur
Kr
Na
K
Ca
Pco2
Po2
Hco3
Tco3
|
14,1 gr/dl
12800 /mm3
215.000 /mm3
31 %
171
24
0,28
143
3,6
4,60
7,403
181,0
16,3
-5,9
|
L : 13,5-17,5
H : 5.000-14.5000
TR : 150.000-450.000
L :
40-52
70-100
10-50 mg/mol
0,6-1,1 mg/mol
135-147 meq/l
3,6-5,4 mr/l
8,1-10,4 mg/100ml
|
b. Teraphy
Jenis
Terapi
|
Rute
Terapi
|
Dosis
|
Waktu
(jam)
|
Ceftriaxone
Kalnex
Vit C
Ranitidine
gentamicyn
paracetamol
manitol
omz
ceftazidin
levofloxacin
|
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
IV
|
1 x
1 gr
3 x
50 mg
3 x 1 amp
3 x
1amp
2 x 80
mg
4 x 1 gr
4 x 100 cc
1 x 1 gr
3 x 1 gr
4 x 1 gr
|
20
09 17 01
09 17 01
09 17 01
09 21
09 15 21
09 15 21
16
12 20 04
15 21 03
|
ANALISA
DATA
No.
|
Hari/ Tgl
|
Data
|
Etiologi
|
Problem
|
1.
|
Jumat 09 januari 2015
|
Ds:
Do:
1. klien tampak gelisah
2. kesadaran stuppor koma.
|
Cedera kepala
Kerusakan sel otak
Aliran darah ke otak
O2 gangguan metabolisme
Asam laktak
Perdarahan, hematoma
Gangguan
perfusi jaringan
|
Gangguan perfusi jaringan serebral
|
2.
|
Minggu, 11 januari 2015
|
Ds:
Do:
1.suara
nafas terdengar ronchi.
2. terdapat akumulasi
sekret
3. pernafasan 20x/menit.
4. terpasang ETT
1.
|
Penumpukan secret
Ekspansi dada menurun
Ventilasi tidak adekuat
Kesulitan untuk bernapas
Sesak
napas
Bersihan
jalan napas tidak efektif
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif
|
3.
|
|
Ds :
1.
Terdapat
luka craniotomi.
2.
Suhu
tubuh teraba panas 380C
3.
Leukosit
12.800/mm3
|
Terdapat luka kraniotomi
Sebagai
jalan masuknya bakteri
Daya tahan tubuh menurun
Resiko
infeksi
|
Resiko infeksi
|
PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien :
Tn: E Ruangan
: NCCU
No. Reg :
15060033 Dx
medis : post craniotomy
No. Dx
|
Diagnosa keperawata
|
1.
2.
3.
|
Gangguan perfusi jaringan serebral
b/d trauma kepala
Bersihan jalan nafas tidak efektif
b/d adanya secraet
Resiko infeksi b/d adanya luka
post op Craniotomy
|
INTERVENSI KEPERAWARAN
Tgl / waktu
|
No. Dx
|
Tujuan & kriteria hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Rasional
|
9
januari 2015
Jam
10:00
|
1.
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2x24 jam diharapkan tidak ada gangguan perfusi jaringan dengan kriteria
hasil:
1.kesadaran membaik
2.luka membaik
|
1.monitoring TTV klien perjam
2. monitor status neurologi
3. posisikan kepala klien head up 300
4. kolaborasi pemberian manitol sesuai therapi
|
1. untuk mengetahui keadaan umum
klien.
2. mengetahui adanya resiko
peningkatan TIK
3. membantu dalam mengurangi TIK
4. manitol berfungsi untuk
mencegah peningkatan TIK
|
11
januari 2015
Jam
11:00
|
2.
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil
:
1.klien dapat bernafas dengan baik
tanpa dibantu denagan alat
2.peningkatan kesadaran
|
1. monitor status respirasi
2. bebaskan jalan nafas
3. auskultasi suara nafas
4. berikan oksigen
sesuai program
|
1. mengetahui kepastian bersihan
jalan nafas
2. membantu klien dalam bernafas
3. untuk mengetahui adanya sekret
4. agar kebutuhan oksigen terenuhi
|
11
januari 2015
Jam 13:00
|
3.
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 klien
diharapkan tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil:
1.tidak menunjukkan adanya tanda
infekssi
2.tidak terjadi infeksi
|
1. monitir TTV
2. lihat luka post op Crniotomi dan balutan
3. lakukan cuci tangan yang baik dan lakukan
perawatan luka
4. kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
|
1.untuk mengetahui keadaan umum
pasien
2.untuk melihat adanya tanda-tanda
terjadinya infeksi
3.mencegah terjadinya infeksi
4. pemberian antibiotk tujuannya
untuk menurunkan mikro organisme dan menurunkan penyebaran dan perkembangan
mikro organisme pada luka
|
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien :
Tn. E Rungan
: NCCU
No. Reg :15060033 Dx. Medis : post Craniotomy
Tgl / waktu
|
No. Dx
|
Imlementasi Keperawatan
|
Respon Klien
|
9
januari 2015
Jam
10:00
|
1.
|
1.memonitor TTV klien perjam
2. memonitor status neurologi
3.meposisikan kepala klien head up
300
4. mekolaborasi pemberian manitol sesuai therapi
|
1. TTV klien
dalam batas normal di tandai dengan N : 88x/menit TD: 112/60 mmHg RR: 22x/menit
2. tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
3. tidak terjadi peningkatan TIK
4. tidak terjadi peningkatan TIK
|
11
januari 2015
Jam
11:00
|
2.
|
1. memonitor status respirasi
2.mebersihan jalan nafas dengan cara melakukan suction
3. mengauskultasi suara nafas
4. memberikan oksigen sesuai program terpasang
ventilator
|
1. respirasi klien dalam batas normal 22x/menit
2. tidak terdengar adanya suara ronchi atau secret
3. tidak terdengar adanya suara
ronchi atau secret
4. saturasi oksigen 99%
|
11
Januari 2015
Jam
13:00
|
3.
|
1. memonitor suhu tubuh klien
2. melihat luka post op Crniotomi dan balutan
3. melakukan cuci tangan yang baik dan lakukan
perawatan luka.
4.mengkolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
|
1. suhu tubuh klien 380C
2. keadaan balutan lembab
Basah.
3. keadaan balutan bersih
4. ceftiaxone 1gr IV
|
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasian :
Tn. E Ruangan
: NCCU
No. Reg :
15060033 Dx
medis : Post Kraniotomy
Tgl / waktu
|
No. Dx
|
Evaluasi keperawatan
|
9
januari 2015
Jam
10:00
|
1.
|
S :
O : klien masih mengalami
penurunan kesaranran
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
keperawatan( 1,2 dan 4 )
|
11
januari 2015
Jam
11:00
|
2.
|
S :
O : tidak terdengar suara ronchi
dipernafasan,
RR : 22 x / menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
keperawatan ( 1, 2 dan 3 )
|
11
januari 2015
Jam
13:00
|
3.
|
S :
O : keadaan luka belum kering
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
keperawatan ( 2, 3 dan 4 )
|
Top 10 Hypoallergenic Titanium Earrings & Polished
BalasHapusTop 10 Hypoallergenic Titanium Earrings stainless steel vs titanium apple watch & Polished tittanium Top aluminum vs titanium 10 Hypoallergenic Titanium Earrings microtouch trimmer & Polished Long Handle Earrings, Polished Earrings, 2017 ford fusion hybrid titanium and Polished Long
h210s5eylch046 horse dildos,horse dildo,sex dolls,black dildos,penis rings,horse dildo,male sex toys,G-Spot Vibrators,realistic dildo g736i2ysedc206
BalasHapus